حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، وَعَمْرٌو النَّاقِدُ، وَابْنُ أَبِي عُمَرَ، - وَاللَّفْظُ لاِبْنِ أَبِي عُمَرَ - قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، مَوْلَى آلِ طَلْحَةَ عَنْ كُرَيْبٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنْ جُوَيْرِيَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم خَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا بُكْرَةً حِينَ صَلَّى الصُّبْحَ وَهِيَ فِي مَسْجِدِهَا ثُمَّ رَجَعَ بَعْدَ أَنْ أَضْحَى وَهِيَ جَالِسَةٌ فَقَالَ ‏"‏ مَا زِلْتِ عَلَى الْحَالِ الَّتِي فَارَقْتُكِ عَلَيْهَا ‏"‏ ‏.‏ قَالَتْ نَعَمْ ‏.‏ قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ لَوْ وُزِنَتْ بِمَا قُلْتِ مُنْذُ الْيَوْمِ لَوَزَنَتْهُنَّ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Dilaporkan tentang otoritas Ali bahwa Fatima memiliki jagung di tangannya karena bekerja di penggilingan tangan. Telah jatuh ke nasib Rasul Allah (صلى الله عليه وسلم) beberapa tawanan perang. Dia (Fatima) datang kepada Nabi (صلى الله عليه وسلم) tetapi dia tidak menemukannya (di dalam rumah). Dia bertemu A'isha dan memberitahunya (tentang kesulitannya). Ketika Rasul Allah (صلى الله عليه وسلم) datang, dia (Aisyah) memberitahunya tentang kunjungan Fatima. Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) datang kepada mereka (Fatima dan keluarganya). Mereka telah pergi ke tempat tidur mereka. 'Ali lebih lanjut (dilaporkan)

Kami mencoba untuk berdiri (sebagai tanda penghormatan) tetapi Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berkata: Tetap di tempat tidurmu, dan dia duduk di antara kami dan aku merasakan dinginnya kakinya di dadaku. Kemudian dia berkata: "Bolehkah Aku tidak mengarahkan kamu ke sesuatu yang lebih baik dari apa yang kamu minta? Ketika kamu pergi ke tempat tidurmu, kamu harus membaca Takbir (Allah-o-Akbar) tiga puluh empat kali dan Tasbih (Subhan Allah) tiga puluh tiga kali dan Tahmid (al-Hamdu li-Allah) tiga puluh tiga kali, dan itu lebih baik daripada hamba bagimu.

Comment

Kitab yang Berkaitan dengan Mengingat Allah, Doa, Taubat, dan Memohon Ampunan - Sahih Muslim 2727 a

Riwayat ini dari Sahih Muslim menceritakan sebuah insiden di mana Nabi Muhammad (ﷺ) mengajarkan para sahabatnya sebuah zikir yang mendalam untuk dibaca sebelum tidur. Para sahabat berusaha menghormati Nabi dengan berdiri, tetapi beliau memerintahkan mereka untuk tetap duduk, menunjukkan kerendahan hati dan aksesibilitas.

Komentar Ilmiah tentang Hadis

Instruksi Nabi untuk tetap di tempat tidur daripada berdiri menunjukkan prinsip Islam dalam menghindari formalitas yang tidak perlu yang dapat menyebabkan kesulitan. Kedekatan fisiknya, dengan sahabat merasakan kedinginan kakinya, menggambarkan kedekatan Nabi dengan para pengikutnya.

Zikir yang ditetapkan terdiri dari tiga puluh empat takbir (Allahu Akbar), tiga puluh tiga tasbih (Subhan Allah), dan tiga puluh tiga tahmid (Alhamdulillah), total seratus zikir. Zikir yang komprehensif ini mencakup kebesaran Allah, kesempurnaan, dan rasa syukur atas berkah-Nya.

Pernyataan Nabi bahwa zikir ini "lebih baik daripada hamba untukmu" menunjukkan nilai spiritualnya yang sangat besar. Sementara seorang hamba memberikan bantuan duniawi, zikir ini membawa perlindungan ilahi, pemurnian spiritual, dan pahala abadi yang jauh melampaui manfaat sementara.

Implementasi Praktis

Para ulama merekomendasikan membaca zikir ini sambil berbaring di tempat tidur sebelum tidur, menggunakan ruas jari untuk menghitung jika diperlukan. Urutannya biasanya dimulai dengan takbir, diikuti oleh tasbih, kemudian tahmid. Praktik ini memastikan pikiran terakhir sebelum tidur adalah tentang Allah, memberikan perlindungan spiritual sepanjang malam.

Kebijaksanaan di balik angka-angka spesifik ini terletak pada totalitasnya yang seratus - angka lengkap dalam tradisi Islam yang mewakili kesempurnaan dan zikir yang komprehensif terhadap Yang Ilahi.