أَخْبَرَنِي شُعَيْبُ بْنُ يُوسُفَ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الْقَطَّانِ، عَنْ سَعِيدٍ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ، قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لاَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ فِي شَىْءٍ مِنَ الدُّعَاءِ إِلاَّ فِي الاِسْتِسْقَاءِ فَإِنَّهُ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ إِبْطَيْهِ ‏.‏
Salin
Diriwayatkan dari Anas bin Malik yang dia katakan

"Ketika kami berada di masjid pada hari Jumat dan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) sedang berbicara kepada orang-orang, seorang pria berdiri dan berkata: 'Wahai Rasulullah, rute-rutenya telah terputus, kekayaan kami telah dihancurkan dan harga telah naik. Berdoalah kepada Allah (SWT) untuk memberi kami hujan.' Maka Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengangkat tangannya sejajar dengan wajahnya dan berkata: 'Ya Allah, beri kami hujan.' Demi Allah (SWT), Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) belum turun dari minbar sebelum hujan mulai turun, dan hujan turun dari hari itu sampai Jumat berikutnya. Kemudian seorang pria berdiri, saya tidak tahu apakah dia orang yang sama yang meminta Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) untuk berdoa memohon hujan bagi kami atau tidak, dan berkata: 'Wahai Rasulullah, rute-rupanya telah terputus, dan kekayaan kami telah hancur karena terlalu banyak air. Berdoalah kepada Allah (SWT) untuk menghentikan hujan untuk kami.' Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: 'Ya Allah, di sekeliling kami dan bukan pada kami, melainkan di pegunungan dan tempat-tempat di mana pohon tumbuh.' Demi Allah, Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tidak mengucapkan firman ini maka awan itu terbelah (dan lenyap) sampai kami tidak dapat melihat apa-apa darinya.'"