'Matahari digerhana pada masa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) memimpin orang-orang dalam shalat. Dia berdiri untuk waktu yang lama, lalu dia membungkuk untuk waktu yang lama, lalu dia berdiri untuk waktu yang lama, tetapi itu lebih pendek dari yang berdiri pertama, lalu dia membungkuk untuk waktu yang lama tetapi itu lebih pendek dari yang pertama membungkuk. Kemudian dia berdiri, lalu dia sujud, kemudian dia melakukan hal yang sama di rakaat kedua, dan ketika dia selesai gerhana telah berakhir. Kemudian dia berbicara kepada orang-orang; dia memuji dan memuliakan Allah (SWT), kemudian dia berkata: Matahari dan bulan adalah dua tanda Allah (SWT). Mereka tidak menjadi dikalahkan karena kematian atau kelahiran siapa pun. Jika Anda melihat itu, maka berserulah kepada Allah (SWT), Yang Maha Perkasa dan Maha Mulia, dan muliakanlah Dia, dan bersedekah. Kemudian dia berkata: 'Wahai umat Muhammad! Tidak ada yang lebih cemburu dari Allah (SWT), Yang Maha Kuasa dan Agung, ketika budak laki-laki atau perempuannya melakukan zina. Wahai umat Muhammad! Demi Allah, jika Anda tahu apa yang saya ketahui, Anda akan tertawa sedikit dan banyak menangis.'"