"Matahari gerhana pada masa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan dia bergegas keluar, menyeret jubahnya sampai dia sampai di masjid. Dia terus memimpin kami dalam doa sampai gerhana berakhir. Ketika itu berakhir, dia berkata: "Orang-orang mengklaim bahwa gerhana matahari dan bulan hanya terjadi ketika seorang pria hebat meninggal, tetapi tidak demikian. Gerhana matahari dan bulan tidak terjadi untuk kematian atau kelahiran siapa pun, tetapi itu adalah tanda dari Allah (SWT), Yang Maha Kuasa dan Maha Mulia. Ketika Allah, Yang Maha Kuasa dan Maha Mulia, memanifestasikan diri-Nya kepada apa pun ciptaan-Nya, ia merendahkan diri di hadapan-Nya, jadi jika kamu melihatnya maka berdoalah seperti shalat wajib terakhir yang kamu lakukan sebelum itu.'"