“Rasulullah mengitari rumah tujuh kali, berjalan cepat (Raml) dalam tiga, dan berjalan (dengan kecepatan teratur) selama empat kali. Kemudian dia berdiri di dekat Maqam dan shalat dua rakah. Kemudian dia membacakan: “Dan jadikanlah maqam Ibrahim sebagai tempat shalat, dengan meninggikan suaranya, supaya manusia mendengar. Kemudian dia pergi (untuk melakukan sai) dan berkata: “Kami akan mulai dengan apa yang Allah mulai.” Maka dia mulai dengan As-Safa, naik ke atas, sampai dia bisa melihat Rumah, dan dia berkata tiga kali: 'La ilaha illallah, wahdahu la sharika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu, yuhyi wa yumitu, wa huwaala kulli shayin qadir (Tidak ada yang layak disembah kecuali Allah sendiri tanpa sekutu atau sekutu. Dialah kekuasaan dan puji bagi-Nya. Dia menghidupkan dan mati, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kemudian berseru kebesaran Allah, kemudian dia memohon sebanyak yang ditetapkan untuknya. Kemudian dia turun berjalan sampai dia mencapai tanah datar di dasar lembah. Kemudian dia bergegas sampai tanah mulai naik. Kemudian dia berjalan sampai dia datang ke Al-Marwah dan klime dupnya, dan ketika dia melihat Rumah itu dia berkata: “La ilaha illallah, wahdahu la sharika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu, yuhyi wa yumitu, wa huwaala kulli shayin qadir (Tidak ada yang layak disembah kecuali Allah tanpa sekutu atau sekutu. Dialah kekuasaan dan puji bagi Dia. Dia menghidupkan dan mati, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dia mengatakan itu tiga kali, kemudian dia mengingat Allah dan memuliakan dan memuji-Nya, lalu dia berdoa di sana selama Allah menghendaki. Dan dia melakukan itu sampai dia menyelesaikan Sai.”