أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَنْصُورٍ، قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُرْوَةَ، قَالَ قَرَأْتُ عَلَى عَائِشَةَ ‏{‏ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا ‏}‏ قُلْتُ مَا أُبَالِي أَنْ لاَ أَطُوفَ بَيْنَهُمَا ‏.‏ فَقَالَتْ بِئْسَمَا قُلْتَ إِنَّمَا كَانَ نَاسٌ مِنْ أَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ لاَ يَطُوفُونَ بَيْنَهُمَا فَلَمَّا كَانَ الإِسْلاَمُ وَنَزَلَ الْقُرْآنُ ‏{‏ إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ ‏}‏ الآيَةَ فَطَافَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَطُفْنَا مَعَهُ فَكَانَتْ سُنَّةً ‏.‏
Terjemahan
Dikatakan bahwa Urwah berkata

“Aku membacakan kepada Aisyah: 'Maka tidak ada dosa bagi orang yang melakukan haji atau umrah (Ziarah) di antara mereka (as-Safa dan Al-Marwah).” Aku berkata: “Aku tidak peduli jika aku tidak pergi di antara tam?” Dia berkata: “Sungguh buruk hal yang kamu katakan!” Orang-orang pada masa jahiliyah biasanya tidak pergi di antara mereka, tetapi ketika Islam datang dan Al-Quran diturunkan: “Sesungguhnya As-Safa dan Al-Marwah adalah simbol Allah, Rasulullah berada di antara mereka, dan kami melakukan itu bersamanya, dan dengan demikian itu menjadi bagian dari haji.”