أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ، وَالْحَارِثُ بْنُ مِسْكِينٍ، قِرَاءَةً عَلَيْهِ وَأَنَا أَسْمَعُ، عَنِ ابْنِ الْقَاسِمِ، قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يَلْبَسَ الْمُحْرِمُ ثَوْبًا مَصْبُوغًا بِزَعْفَرَانٍ أَوْ بِوَرْسٍ ‏.‏
Salin
Diriwayatkan dari Salim bahwa ayahnya berkata

“Rasulullah ditanya pakaian apa yang harus dipakai oleh para Muhrim. Beliau berkata: “Janganlah ia mengenakan kemeja, atau pakaian yang terbakar, atau celana panjang, atau Imamah atau pakaian apa pun yang telah disentuh oleh peperangan atau safron, atau Khuff kecuali orang yang tidak dapat menemukan sandal. Jika dia tidak dapat menemukan sandal, maka biarlah dia memotongnya sampai mereka lebih rendah dari pergelangan kaki, (sahih)