أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ، قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ أَبِي بِشْرٍ، قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ، يُحَدِّثُ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ امْرَأَةً، نَذَرَتْ أَنْ تَحُجَّ، فَمَاتَتْ فَأَتَى أَخُوهَا النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَسَأَلَهُ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ " أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَ عَلَى أُخْتِكَ دَيْنٌ أَكُنْتَ قَاضِيَهُ " . قَالَ نَعَمْ . قَالَ " فَاقْضُوا اللَّهَ فَهُوَ أَحَقُّ بِالْوَفَاءِ " .
Terjemahan
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa
Seorang wanita bersumpah untuk melakukan haji tetapi dia meninggal. Saudaranya datang kepada Nabi dan bertanya kepadanya tentang hal itu, dia berkata: “Apakah kamu berpikir bahwa jika saudara perempuanmu berhutang, kamu akan melunasinya?” Dia menjawab: “Ya.” Beliau berkata: “Maka penuhilah hak Allah, sesungguhnya Dia lebih pantas dipenuhi hak-hak-Nya.”