أَخْبَرَنِي هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ حَدَّثَنَا حَرَمِيُّ بْنُ عُمَارَةَ، قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ حُرْمَةُ نِسَاءِ الْمُجَاهِدِينَ عَلَى الْقَاعِدِينَ كَحُرْمَةِ أُمَّهَاتِهِمْ وَإِذَا خَلَفَهُ فِي أَهْلِهِ فَخَانَهُ قِيلَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ هَذَا خَانَكَ فِي أَهْلِكَ فَخُذْ مِنْ حَسَنَاتِهِ مَا شِئْتَ فَمَا ظَنُّكُمْ ‏"‏ ‏.‏
Salin
Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Abdullah bin Jabr, dari ayahnya, bahwa Rasulullah (ﷺ) mengunjungi Jabr (ketika dia sakit). Ketika dia masuk, dia mendengar wanita-wanita menangis dan berkata

“Kami mengira bahwa kematianmu akan datang ketika berperang di jalan Allah.” Dia berkata: “Kamu berpikir bahwa kemartiran hanya datang ketika seseorang dibunuh di jalan Allah. Dalam hal ini para martir Anda akan sedikit. Dibunuh di jalan Allah adalah kemartiran, mati karena keluhan perut adalah kemartiran, dibakar sampai mati adalah kemartiran, tenggelam adalah kemartiran, dihancurkan di bawah tembok yang jatuh adalah kemartiran, mati karena radang selaput dada adalah kemartiran, dan wanita yang meninggal bersama janinnya adalah seorang martir.” Seorang pria berkata: “Apakah kamu menangis ketika Rasulullah (ﷺ) duduk di sini?” Dia berkata: “Biarlah mereka, tetapi jika dia mati, maka hendaklah seseorang menangisinya.”