أَخْبَرَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ، قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللَّهِ، عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَلِيٍّ، عَنِ الْحَجَّاجِ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنِ ابْنِ مُحَيْرِيزٍ، قَالَ سَأَلْتُ فَضَالَةَ بْنَ عُبَيْدٍ عَنْ تَعْلِيقِ، يَدِ السَّارِقِ فِي عُنُقِهِ قَالَ سُنَّةٌ قَطَعَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَدَ سَارِقٍ وَعَلَّقَ يَدَهُ فِي عُنُقِهِ ‏.‏
Salin
Diriwayatkan bahwa 'Abdur-Rahman bin Muhairiz berkata

“Saya berkata kepada Fadalah bin 'Ubaid: 'Apakah menurutmu menggantung tangan di leher pencuri itu sunnah? ' Dia menjawab: “Ya, seorang pencuri dibawa kepada Rasulullah dan dia memotong tangannya dan menggantungnya di lehernya.” (Daif) Abu 'Abdur-Rahman (An-Nasai) berkata; Al-Hajjaj bin Artah lemah, narasinya tidak digunakan sebagai bukti.