أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ سُفْيَانَ الثَّقَفِيِّ، أَنَّهُمْ غَزَوْا غَزْوَةَ السَّلاَسِلِ فَفَاتَهُمُ الْغَزْوُ فَرَابَطُوا ثُمَّ رَجَعُوا إِلَى مُعَاوِيَةَ وَعِنْدَهُ أَبُو أَيُّوبَ وَعُقْبَةُ بْنُ عَامِرٍ فَقَالَ عَاصِمٌ يَا أَبَا أَيُّوبَ فَاتَنَا الْغَزْوُ الْعَامَ وَقَدْ أُخْبِرْنَا أَنَّهُ مَنْ صَلَّى فِي الْمَسَاجِدِ الأَرْبَعَةِ غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ ‏.‏ فَقَالَ يَا ابْنَ أَخِي أَدُلُّكَ عَلَى أَيْسَرَ مِنْ ذَلِكَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ ‏"‏ مَنْ تَوَضَّأَ كَمَا أُمِرَ وَصَلَّى كَمَا أُمِرَ غُفِرَ لَهُ مَا قَدَّمَ مِنْ عَمَلٍ ‏"‏ ‏.‏ أَكَذَلِكَ يَا عُقْبَةُ قَالَ نَعَمْ ‏.‏
Terjemahan
'Kata Utsman

"Aku mendengar Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berkata: 'Tidak ada orang yang melakukan wudu' dan melakukannya dengan baik, kemudian shalat, tetapi ketika dia shalatnya, dia akan diampuni apa pun (dosa yang dilakukannya) antara sholat itu dan shalat berikutnya."

Comment

Teks & Referensi Hadis

"Saya mendengar Rasulullah (ﷺ) bersabda: 'Tidak ada seorang pun yang berwudu dan melakukannya dengan baik, kemudian shalat, tetapi ketika dia shalat, dia akan diampuni apa pun (dosa yang dia lakukan) antara shalat itu dan shalat berikutnya.'"

Sumber: Sunan an-Nasa'i 146 | Kitab Bersuci

Komentar tentang Hadis

Hadis mulia ini menetapkan manfaat spiritual yang luar biasa dari melakukan wudu dengan benar dan kemudian menunaikan shalat. Frasa "melakukannya dengan baik" mengacu pada menyempurnakan wudu dengan memenuhi semua tindakan wajib (fara'id) dan tindakan yang disarankan (sunan) dengan kehadiran hati dan niat yang tepat.

Pengampunan yang disebutkan mencakup dosa-dosa kecil, karena dosa besar memerlukan pertobatan khusus (tawbah). Rahmat ilahi ini bersyarat pada melakukan wudu secara lengkap dan benar, kemudian shalat dengan ketundukan yang tepat (khushu').

Para ulama menjelaskan bahwa pengampunan ini berlaku untuk dosa-dosa yang dilakukan di antara shalat, menunjukkan rahmat Allah yang tak terbatas dalam menjadikan ibadah sebagai penebus pelanggaran kecil. Ini mendorong umat Islam untuk menjaga kesucian ritual dan shalat teratur sepanjang hari.

Keputusan Hukum & Wawasan Spiritual

Hadis ini menekankan pentingnya menyempurnakan wudu, bukan hanya melakukannya dengan terburu-buru. Setiap anggota tubuh yang dibasuh membawa pemurnian spiritual di luar pembersihan fisik.

Pengampunan ini adalah siklus yang berkelanjutan - setiap shalat membersihkan dosa-dosa kecil yang dilakukan sejak shalat sebelumnya, asalkan seseorang menjaga wudu dan kondisi shalat yang tepat.

Imam Nawawi berkomentar bahwa hadis-hadis seperti ini menunjukkan kemudahan Islam dan kemurahan hati Allah dalam menyediakan banyak jalan menuju pengampunan di luar pertobatan formal.