أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ، عَنْ مُحَمَّدٍ، - وَهُوَ ابْنُ عَمْرِو بْنِ عَلْقَمَةَ بْنِ وَقَّاصٍ - عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ، عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ أَبِي حُبَيْشٍ، أَنَّهَا كَانَتْ تُسْتَحَاضُ فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ إِذَا كَانَ دَمُ الْحَيْضِ - فَإِنَّهُ دَمٌ أَسْوَدُ يُعْرَفُ - فَأَمْسِكِي عَنِ الصَّلاَةِ فَإِذَا كَانَ الآخَرُ فَتَوَضَّئِي فَإِنَّمَا هُوَ عِرْقٌ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan dari 'Aisyah bahwa putri Abu Hubaish berkata

"Wahai Rasulullah, aku tidak menjadi suci, jadi haruskah aku berhenti shalat?" Dia berkata: "Tidak, itu adalah pembuluh darah." Khalid berkata, dalam apa yang saya baca darinya, [1] "Dan itu bukan menstruasi, jadi ketika menstruasimu tiba, berhentilah berdoa, dan ketika haid, basuhlah darah dari dirimu dan berdoa." [1] Artinya, di hadapan Hisyam, dari siapa dia meriwayatkannya.