أَخْبَرَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ، وَالْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ، عَنْ أَبِي أُسَامَةَ، عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ كَثِيرٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جَعْفَرٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ الْمَاءِ وَمَا يَنُوبُهُ مِنَ الدَّوَابِّ وَالسِّبَاعِ ‏.‏ فَقَالَ ‏"‏ إِذَا كَانَ الْمَاءُ قُلَّتَيْنِ لَمْ يَحْمِلِ الْخَبَثَ ‏"‏ ‏.‏
Salin
Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Abdullah bin 'Umar bahwa ayahnya berkata

"Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) ditanya tentang air dan bagaimana beberapa hewan dan binatang karnivora dapat meminumnya. Dia berkata: 'Jika airnya lebih dari dua Qullah, itu tidak akan membawa kotoran.'" [1] [1] Muncul dengan beberapa penjelasan dalam Sunan At Timidhi 'Abdah (salah satu perawi) berkata: "Muhammad bin Ishaq berkata: 'Sebuah Qullah mengacu pada Jirar (Ini adalah dua kata benda yang menggambarkan tong besar yang digunakan untuk menampung air), dan Qullah adalah benda yang ditahan air minum."' At-Tirmidzi berkata: "Ini adalah perkataan Ash Shafa'i, Ahmad dan Ishaq. Mereka mengatakan bahwa ketika airnya adalah dua Qullah maka tidak ada yang membuatnya najis, selama tidak mengubah baunya, dan rasanya. Dan mereka berkata, kira-kira lima puluh Qirbah (kulit air)."