"Rasulullah bersabda: 'Tindakan hanya dilakukan dengan niat, dan setiap orang akan memiliki apa yang dimaksudkannya. Demikianlah dia yang beremigrasi adalah untuk Allah dan Rasul-Nya, emigrasinya adalah untuk Allah dan Rasul-Nya, dan dia yang beremigrasi untuk mencapai beberapa keuntungan duniawi atau untuk menikahi seorang wanita, emigrasinya adalah untuk apa yang dia maksudkan."
Hadits Niat: Komentar
Hadits mendasar dari Sunan an-Nasa'i ini menetapkan prinsip bahwa semua perbuatan dinilai berdasarkan niat yang mendasarinya. Nabi Muhammad (semoga damai menyertainya) membedakan antara tindakan yang dilakukan untuk tujuan ilahi dan yang didorong oleh motif duniawi.
Dua Jenis Hijrah
Contoh hijrah menggambarkan bagaimana tindakan lahiriah yang identik menghasilkan pahala spiritual yang berbeda berdasarkan niat. Seseorang yang berhijrah murni untuk keridhaan Allah menerima pahala penuh, sementara yang berhijrah untuk keuntungan duniawi hanya menerima apa yang mereka niatkan.
Interpretasi Ilmiah
Ulama klasik menekankan bahwa niat (niyyah) mengubah tindakan biasa menjadi ibadah. Imam al-Nawawi menganggap hadits ini sebagai salah satu prinsip dasar Islam. Kemurnian niat menentukan apakah suatu tindakan diterima oleh Allah.
Aplikasi Praktis
Ajaran ini berlaku untuk semua ibadah termasuk shalat, puasa, sedekah, dan ritual penyucian. Muslim diperintahkan untuk secara teratur memeriksa dan memurnikan niat mereka, memastikan semua perbuatan dilakukan dengan tulus hanya untuk keridhaan Allah.