"Aku melihat Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) ketika waktu shalat 'Ashar telah tiba. Orang-orang mencari (air untuk) Wudu' tetapi mereka tidak dapat menemukannya. Kemudian beberapa (air untuk) Wudu' dibawa kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم). Dia memasukkan tangannya ke dalam wadah itu dan menyuruh orang-orang untuk melakukan Wudu', dan aku melihat air menyembur dari bawah jari-jarinya, sampai mereka semua melakukan Wudu'."
Kitab Penyucian - Sunan an-Nasa'i 76
"Saya melihat Rasulullah (ﷺ) ketika waktu shalat Ashar tiba. Orang-orang mencari (air untuk) Wudu' tetapi mereka tidak menemukannya. Kemudian, beberapa (air untuk) Wudu' dibawa kepada Rasulullah (ﷺ). Beliau memasukkan tangannya ke dalam wadah itu dan menyuruh orang-orang untuk melakukan Wudu', dan saya melihat air memancar dari bawah jari-jarinya, hingga mereka semua telah melakukan Wudu'."
Komentar tentang Hadits
Riwayat dari Sunan an-Nasa'i ini menunjukkan salah satu mukjizat (mu'jizat) yang jelas yang diberikan kepada Nabi Muhammad (ﷺ) dengan izin Allah. Insiden ini terjadi pada waktu shalat Ashar ketika para Sahabat menghadapi kelangkaan air untuk penyucian.
Para ulama menjelaskan bahwa mukjizat ini memiliki beberapa tujuan: mengonfirmasi kebenaran Nabi, menunjukkan dukungan Allah kepada Rasul-Nya, dan menunjukkan belas kasihan ilahi bagi komunitas Muslim di saat kesulitan. Air yang mengalir dari antara jari-jari yang diberkahinya melambangkan berkah spiritual dan fisik yang berasal dari mengikuti bimbingan Nabi.
Para ahli hukum menyimpulkan dari hadits ini tentang kebolehan menggunakan air yang telah diberkati atau disentuh oleh orang-orang saleh, meskipun pelajaran utamanya tetap pada penegasan mukjizat kenabian. Insiden ini juga menekankan pentingnya shalat berjamaah dan penyediaan solusi oleh Allah ketika umat beriman menghadapi hambatan dalam memenuhi kewajiban agama.
Implikasi Hukum dan Spiritual
Mukjizat ini menetapkan bahwa hukum alam tunduk pada kehendak Allah dan dapat ditangguhkan untuk utusan-utusan pilihan-Nya. Ini memperkuat prinsip bahwa ketika komunitas Muslim menghadapi kesulitan dalam melakukan ibadah, Allah memberikan kemudahan melalui cara-cara yang luar biasa.
Riwayat ini juga mengajarkan tentang kepedulian Nabi terhadap umatnya dan perannya sebagai pemandu spiritual dan pemimpin praktis. Tanggapan langsungnya terhadap kebutuhan komunitas akan air menunjukkan sifat kenabian yang komprehensif, yang menangani kebutuhan material dan spiritual umat beriman.