أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ، قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ، عَنْ شُعْبَةَ، ح وَأَنْبَأَنَا مُؤَمَّلُ بْنُ هِشَامٍ، قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ وَيْلٌ لِلْعَقِبِ مِنَ النَّارِ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan bahwa 'Abdullah bin 'Amr berkata

"Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) melihat beberapa orang yang tumitnya masih kering, maka dia berkata: 'Celakalah tumit dari neraka. Lakukan Wudu dengan benar.'"

Comment

Kitab Penyucian - Sunan an-Nasa'i 111

"Rasulullah (ﷺ) melihat beberapa orang yang tumitnya masih kering, lalu beliau bersabda: 'Celakalah tumit dari Api Neraka. Lakukan Wudu' dengan benar.'"

Analisis Teks

Pengamatan Nabi tentang tumit kering menunjukkan pencucian yang tidak lengkap selama wudu. Frasa "Celakalah tumit dari Api Neraka" berfungsi sebagai peringatan keras tentang konsekuensi mengabaikan penyucian yang benar.

Perintah "Lakukan Wudu' dengan benar" (Arab: "أَسْبِغُوا الْوُضُوءَ") menekankan kelengkapan dan ketelitian dalam memenuhi semua tindakan penyucian yang wajib.

Keputusan Hukum

Para ulama sepakat bahwa mencuci kaki sepenuhnya, termasuk tumit, adalah wajib (fard) dalam wudu. Setiap kelalaian membatalkan wudu.

Tumit sangat ditekankan karena kecenderungannya untuk tetap kering saat pencucian terburu-buru atau ceroboh, menjadikannya titik kekurangan yang umum.

Signifikansi Spiritual

Hadis ini menunjukkan bahwa kelalaian dalam penyucian lahiriah dapat menyebabkan konsekuensi spiritual, yang dilambangkan oleh Api Neraka. Wudu yang benar mencerminkan perhatian Muslim terhadap perintah ilahi dalam hal-hal yang tampak dan tersembunyi.

Peringatan Nabi berfungsi sebagai pengingat bahwa rahmat Allah terkait dengan memenuhi kewajiban agama dengan keunggulan (ihsan) dan kelengkapan.