أَخْبَرَنَا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ، قَالَ حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ اللَّيْثِ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ، - وَهُوَ ابْنُ مُوسَى - قَالَ حُمَيْدٌ وَحَدَّثَتْنِي زَيْنَبُ بِنْتُ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أُمِّهَا أُمِّ سَلَمَةَ، قَالَتْ جَاءَتِ امْرَأَةٌ مِنْ قُرَيْشٍ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ ابْنَتِي رَمِدَتْ أَفَأَكْحُلُهَا ‏.‏ وَكَانَتْ مُتَوَفًّى عَنْهَا ‏.‏ فَقَالَ ‏"‏ أَلاَ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا ‏"‏ ‏.‏ ثُمَّ قَالَتْ إِنِّي أَخَافُ عَلَى بَصَرِهَا فَقَالَ ‏"‏ لاَ إِلاَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا قَدْ كَانَتْ إِحْدَاكُنَّ فِي الْجَاهِلِيَّةِ تَحِدُّ عَلَى زَوْجِهَا سَنَةً ثُمَّ تَرْمِي عَلَى رَأْسِ السَّنَةِ بِالْبَعْرَةِ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Zainab bint Abi Salamah menceritakan bahwa ibunya Umm Salamah berkata

“Seorang wanita dari Quraisy datang dan berkata: 'Ya Rasulullah, mata putriku meradang, haruskah aku mengoleskan kohl padanya? ' Suami (anak perempuan) telah meninggal sehingga (Nabi) berkata: “Tidak sampai empat bulan dan sepuluh hari (telah berlalu).” Kemudian dia berkata: “Aku takut akan penglihatannya.” Dia menjawab: “Tidak, tidak sampai empat bulan dan sepuluh hari (telah berlalu). Selama jahiliyah, salah seorang di antara kamu akan berkabung untuk suaminya selama setahun, kemudian setelah satu tahun dia melempar sepotong kotoran.”