“Rasulullah biasa mengajar sahabatnya untuk melakukan istikharah dalam segala hal, sama seperti dia mengajarkan mereka surat-surat dari Al-Qur'an. Beliau berkata: “Jika ada di antara kamu yang sedang mempertimbangkan keputusan yang harus dia buat, maka hendaklah dia shalat dua rakaat yang tidak wajib, lalu katakan: Allahumma inni astakhiruka bi ilmika wa astaqdiruka bi qudratika wa as'aluka min fadlika, fa innaka taqdiru wa la aqdir, wa ta'lamu wa la a'lam, wa anta allam al-Ghuyub. Allahumma adalah kota ta'lamu dan hadhal-amra khayrun akan dijadikan sebagai pengakuan atas amri faqdurhu dan kebaktian di bawah tanah. Allahumma, yang merupakan salah satu dari umat manusia yang bersyukur kepada Allah, adalah seorang manusia yang beragama yang baik dan tidak dapat dijadikan sebagai salah satu yang lain. “Ya Allah, aku meminta petunjuk kepada-Mu berdasarkan ilmu-Mu, dan aku mencari kemampuan dengan kekuatan-Mu, dan aku meminta kepada-Mu karunia yang besar. Kau punya kekuatan, aku tidak punya. Dan Anda tahu, saya tidak tahu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi. Ya Allah, jika menurut pengetahuan-Mu, perkara ini baik bagiku dalam agamaku, mata pencahariku dan urusanku (atau: di dunia dan di akhirat), maka tetapkanlah untukku, mudahkanlah bagiku, dan berkatilah bagiku. Dan jika menurut pengetahuan-Mu hal itu buruk bagiku dan agamaku, mata pencahariku dan urusanku (atau: bagiku di dunia dan di akhirat), maka tolakkanlah aku dari padanya, dan tetapkan bagiku kebaikan di mana pun itu berada dan buatlah aku senang dengannya.