أَخْبَرَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ، قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ أَبِي مُلَيْكَةَ، يُحَدِّثُ عَنْ ذَكْوَانَ أَبِي عَمْرٍو، عَنْ عَائِشَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ " اسْتَأْمِرُوا النِّسَاءَ فِي أَبْضَاعِهِنَّ " . قِيلَ فَإِنَّ الْبِكْرَ تَسْتَحِي وَتَسْكُتُ . قَالَ " هُوَ إِذْنُهَا " .
Terjemahan
Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah berkata
“Seorang wanita yang sudah menikah sebelumnya tidak boleh menikah sampai persetujuannya dicari, dan seorang perawan tidak boleh menikah sampai izinnya dicari.” Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, apakah izinnya?” Dia berkata: “Jika dia tetap diam.”