أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بَزِيعٍ، قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ، - وَهُوَ ابْنُ زُرَيْعٍ - قَالَ أَنْبَأَنَا دَاوُدُ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ كَانَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ أَسْلَمَ ثُمَّ ارْتَدَّ وَلَحِقَ بِالشِّرْكِ ثُمَّ تَنَدَّمَ فَأَرْسَلَ إِلَى قَوْمِهِ سَلُوا لِي رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم هَلْ لِي مِنْ تَوْبَةٍ فَجَاءَ قَوْمُهُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالُوا إِنَّ فُلاَنًا قَدْ نَدِمَ وَإِنَّهُ أَمَرَنَا أَنْ نَسْأَلَكَ هَلْ لَهُ مِنْ تَوْبَةٍ فَنَزَلَتْ ‏{‏ كَيْفَ يَهْدِي اللَّهُ قَوْمًا كَفَرُوا بَعْدَ إِيمَانِهِمْ ‏}‏ إِلَى قَوْلِهِ ‏{‏ غَفُورٌ رَحِيمٌ ‏}‏ ‏"‏ ‏.‏ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ فَأَسْلَمَ ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan bahwa Ibnu Abbas berkata tentang Surat An-Nahl:

“Barangsiapa yang mengingkari Allah sesudah berimannya, kecuali orang yang dipaksakan dan yang hatinya tenang karena iman, dan orang-orang yang membuka dadanya kepada kekafiran, maka mereka mendapat murka dari Allah, dan bagi mereka azab yang besar. Hal itu dihapuskan, dan dibuat pengecualian, sebagaimana Allah berfirman: “Sesungguhnya Tuhanmu bagi orang-orang yang berhijrah sesudah mereka diuji dan kemudian berjuang keras dan berperang (untuk jalan Allah) dan bersabar, sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Ini adalah 'Abdullah bin Sa'd bin Abi As-Sarh yang merupakan gubernur Mesir dan biasa menulis kepada Rasulullah [SAW]. Syaitan menyesatkannya dan dia pergi dan bergabung dengan orang-orang yang tidak percaya. Maka dia (SAW) memerintahkan agar dia dibunuh pada hari penaklukan Mekah. Kemudian, 'Utsman bin 'Afan meminta perlindungan untuknya, dan Rasulullah [SAW] memberinya perlindungan.