"Ketika kami bersama Rasulullah, duduk di masjid, seorang pria masuk dengan unta. Dia membuatnya berlutut di Masjid, lalu dia tertatih-tatih. Kemudian dia berkata; "Siapa di antara kalian yang Muhammad?" Dia sedang berbaring di antara mereka, dan kami berkata kepadanya: 'Orang kulit putih yang sedang berbaring ini.' Pria itu berkata kepadanya: 'Wahai putra 'Abdul-Muttalib.' Rasulullah berkata kepadanya: 'Aku telah menjawabmu.' Pria itu berkata: 'Wahai Muhammad, saya akan mengajukan pertanyaan kepada Anda dan saya akan bertanya dengan kasar.' Katanya; "Tanyakan apa pun yang Anda suka." Pria itu berkata; 'Aku mengadili kamu demi Tuhanmu, dan Tuhan dari orang-orang yang datang mendahuluimu, apakah Allah mengutus kamu kepada semua orang?' Rasulullah berkata: 'demi Allah, ya,' Dia berkata: 'Aku berjaga-jaga demi Allah, apakah Allah memerintahkan kamu untuk berpuasa bulan ini setiap tahun?' Rasulullah bersabda: 'Aku mengadili kamu demi Allah, apakah Allah telah memerintahkan kamu untuk mengambil amal ini dari orang kaya kita dan membaginya di antara orang miskin kita?' Rasulullah bersabda: 'Demi Allah, ya.' Kata ma; 'Aku percaya pada apa yang telah kamu bawa, dan aku adalah utusan orang-orangku yang datang setelah aku. Saya Dimam bin Thalabah, saudara Bani sad bin Bakr." (Sahih) 'Ubaidullah bin 'Umar membantahnya.