أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ الأَشَجُّ، عَنْ أَبِي خَالِدٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ قَيْسٍ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ صِلَةَ، قَالَ كُنَّا عِنْدَ عَمَّارٍ فَأُتِيَ بِشَاةٍ مَصْلِيَّةٍ فَقَالَ كُلُوا . فَتَنَحَّى بَعْضُ الْقَوْمِ قَالَ إِنِّي صَائِمٌ . فَقَالَ عَمَّارٌ مَنْ صَامَ الْيَوْمَ الَّذِي يُشَكُّ فِيهِ فَقَدْ عَصَى أَبَا الْقَاسِمِ صلى الله عليه وسلم .
Salin
Diriwayatkan bahwa Simak mengatakan
"Aku masuk ke 'Ikrimah pada hari yang diragukan apakah itu Ramadhan atau Shaban, dan dia makan roti, sayuran dan susu. Dia berkata: 'Datang dan makan.' Saya berkata: 'Saya berpuasa.' Dia memerintahkan saya oleh Allah untuk berbuka puasa. Saya mengucapkan Subhan-Allah dua kali. Ketika saya melihat bahwa dia bersikeras, saya maju ke depan dan berkata: 'Berikan saya apa yang Anda miliki.' Dia berkata: 'Aku mendengar Ibnu 'Abbas berkata: Rasulullah bersabda: 'Berpuasa ketika kamu melihatnya (bulan sabit) dan berhentilah berpuasa ketika kamu melihatnya, dan jika awan atau kegelapan menghalangi kamu untuk melihatnya, maka lengkapi jumlah hari Shaban, dan jangan berpuasa sebelum bulan, dan jangan bergabung dengan Ramadhan ke hari Shaban." '