أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ حَرْبٍ، قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ، قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو سِنَانٍ، ضِرَارُ بْنُ مُرَّةَ عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم " إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَقُولُ الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ اللَّهَ فَجَزَاهُ فَرِحَ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ " .
Salin
Abu Hurairah berkata
"Rasulullah bersabda: '(Allah berfirman) Setiap perbuatan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa; itu untuk saya dan saya akan menghadiahinya. Puasa adalah perisai. Jika ada di antara kamu yang sedang berpuasa, janganlah dia berbicara cabul atau meninggikan suaranya dalam kemarahan, dan jika ada yang menghinanya atau ingin berkelahi, biarlah dia berkata: Aku berpuasa. Oleh Dia yang di tangannya adalah jiwa Muhammad, bau yang keluar dari mulut orang yang berpuasa lebih baik di hadapan Allah daripada aroma kasturi. Orang yang berpuasa memiliki dua saat sukacita: Ketika dia berbuka puasa, dia bersukacita karena berbuka puasa dan ketika dia bertemu dengan Tuhannya, Yang Perkasa dan Agung, dia akan bersukacita karena telah berpuasa." '