أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، قَالَ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ، قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي، عَنْ قَتَادَةَ، عَنِ النَّضْرِ بْنِ أَنَسٍ، عَنْ بَشِيرِ بْنِ نَهِيكٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ مَنِ اطَّلَعَ فِي بَيْتِ قَوْمٍ بِغَيْرِ إِذْنِهِمْ فَفَقَئُوا عَيْنَهُ فَلاَ دِيَةَ لَهُ وَلاَ قِصَاصَ ‏"‏ ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri bahwa

Dia sedang berdoa dan seorang putra Marwan ingin lewat di depannya. Dia mencoba menghentikannya tetapi dia tidak kembali, jadi dia memukulnya. Anak laki-laki itu pergi, anak itu keluar menangis dan pergi ke Marwan dan memberitahunya (apa yang telah terjadi). Marwan berkata kepada Abu Sa'id: “Mengapa kamu memukul putra saudaramu?” Dia berkata: “Saya tidak memukulnya, penilai saya memukul Saitan. Saya mendengar Rasulullah berkata: “Jika salah satu dari kalian sedang shalat dan seseorang ingin lewat di depannya, biarlah dia berusaha menghentikannya sebanyak yang dia bisa, dan jika dia bertahan maka biarlah dia melawannya, karena dia adalah setan.