أَخْبَرَنَا بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ، قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ سُلَيْمَانَ، قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مُرَّةَ، عَنْ مَسْرُوقٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِلاَّ بِإِحْدَى ثَلاَثٍ النَّفْسُ بِالنَّفْسِ وَالثَّيِّبُ الزَّانِي وَالتَّارِكُ دِينَهُ الْمُفَارِقُ ‏"‏ ‏.‏
Salin
Dikatakan bahwa Abu Hurairah berkata

“Seorang pria terbunuh pada masa Rasulullah, dan Pembunuhnya dibawa kepada Nabi. Dia menyerahkannya kepada pewaris korban, tetapi pembunuhnya berkata: 'Ya Rasulullah, demi Allah aku tidak bermaksud membunuhnya. ' Rasulullah bersabda kepada kerabat terdekat: “Jika dia mengatakan yang benar dan kamu membunuhnya, kamu akan pergi ke neraka.” Jadi dia membiarkannya pergi. Dia telah diikat dengan tali dan dia keluar menyeret talinya, jadi dia dikenal sebagai Dzulnis'ah (yang memiliki tali).