أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ بْنِ سَعِيدٍ، قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ مَرِضْتُ مَرَضًا أَشْفَيْتُ مِنْهُ فَأَتَانِي رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَعُودُنِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي مَالاً كَثِيرًا وَلَيْسَ يَرِثُنِي إِلاَّ ابْنَتِي أَفَأَتَصَدَّقُ بِثُلُثَىْ مَالِي قَالَ ‏"‏ لاَ ‏"‏‏.‏ قُلْتُ فَالشَّطْرَ قَالَ ‏"‏ لاَ ‏"‏‏.‏ قُلْتُ فَالثُّلُثَ قَالَ ‏"‏ الثُّلُثَ وَالثُّلُثُ كَثِيرٌ إِنَّكَ أَنْ تَتْرُكَ وَرَثَتَكَ أَغْنِيَاءَ خَيْرٌ لَهُمْ مِنْ أَنْ تَتْرُكَهُمْ عَالَةً يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ ‏"‏‏.‏
Salin
Jabir bin 'Abdullah menceritakan bahwa ayahnya mati syahid pada Hari Uhud, dan dia meninggalkan enam anak perempuan, dan beberapa hutang yang belum dibayar. Ketika waktu untuk memilih tanggal tiba, saya pergi ke Rasulullah dan berkata

“Anda tahu bahwa ayah saya mati syahid pada Hari Uhud dan dia meninggalkan banyak hutang. Saya ingin para kreditor menemuimu.” Dia berkata: “Pergilah dan tumpukan kurma di tumpukan yang terpisah.” Aku melakukan itu, lalu aku meneleponnya. Ketika mereka melihatnya, seolah-olah mereka mulai menekan saya saat itu. Ketika dia melihat apa yang mereka lakukan, dia mengelilingi tumpukan terbesar tiga kali, lalu dia duduk di atasnya lalu berkata: “Panggillah sahabatmu (kreditur).” Kemudian dia terus menimbang mereka untuk mereka, sampai Allah menghapus semua hutang ayahku. Saya senang bahwa Allah melunasi hutang ayah saya tanpa terlewatkan satu tanggal pun.