أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْمُبَارَكِ، قَالَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عِيَاضِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي سَرْحٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، قَالَ كُنَّا نُخْرِجُ زَكَاةَ الْفِطْرِ إِذْ كَانَ فِينَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم صَاعًا مِنْ طَعَامٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ زَبِيبٍ أَوْ صَاعًا مِنْ أَقِطٍ .
Salin
Dikatakan bahwa Abu Sa'id berkata
“Kami biasa membayar salaqatul fitr ketika Rasulullah ada di antara kami; satu sa' makanan, atau satu sa kurma, atau satu sa jelai, atau satu sa keju cottage. Kami terus melakukannya sampai Mu'awiyah datang dari Ash-Sham dan salah satu hal yang dia ajarkan kepada orang-orang adalah ketika dia berkata: Saya pikir dua lumpur gandum dari Ash-Sham setara dengan satu Sa' dari ini, Jadi orang-orang menerimanya.”