“Ketika kami bersama Rasulullah pada dini hari, beberapa orang datang yang telanjang dan tanpa alas kaki, dengan pedang digantung (di leher mereka). Sebagian besar dari mereka, semoga semuanya, berasal dari suku Mudar. Wajah Rasulullah berubah ketika dia melihat mereka dalam kemiskinan. Dia masuk (ke rumahnya) lalu dia keluar dan memerintahkan Bilah untuk memanggil Adzan dan kemudian Iqamah. Dia (Nabi) berdoa, tjem je berbicara kepada Anda, (membacakan ayat-ayat): 'Wahai manusia! Bertaqwalah kepada Tuhanmu, yang telah menciptakan kamu dari seorang manusia (Adam), dan dari dia (Adam) Dia menciptakan isterinya [Hawa], dan dari keduanya Dia menciptakan banyak laki-laki dan perempuan. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengannya kamu menuntut (hak bersama), dan (janganlah kamu memotong hubungan) rahim (kekerabatan). Sesungguhnya Allah Maha Pengawas atas kamu.” [1] dan: “Bertakwalah kepada Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah dia kirimkan untuk hari esok. Kemudian mereka memberi sedekah, ada yang memberi dinar, yang lain satu dirham, atau pakaian, atau satu sa gandum atau satu sa kurma, sampai dia berkata: “Bahkan setengah kurma”. Seorang pria dari antara Ansar datang dengan sekantong uang yang tangannya hampir tidak bisa mengangkat. Orang-orang mengikuti satu sama lain (dalam memberi sedekah) sampai saya melihat dua tumpukan makanan dan pakaian, dan saya melihat wajah Rasulullah bersinar seperti emas (dengan sukacita). Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menetapkan aturan yang baik dalam Islam, maka dia akan mendapat pahala untuk itu, dan pahala orang-orang yang bertindak sesuai dengan itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa menetapkan suatu perkara yang buruk dalam Islam, maka baginya beban dosa karena itu, dan beban orang-orang yang berbuat sesuai dengan itu, tanpa mengurangi beban mereka sedikit pun.