Rasulullah SAW (ﷺ) melakukan shalat pemakaman dan saya menghafal permohonannya. Dia (ﷺ) berdoa: “Allahummaghfir lahu, warhamhu, wa 'afihi, wa'fu 'anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi' mudkhalahu, waghsilhu bil-ma'i wath-thalji wal-baradi, wa naqqihi minal-khataya, kama naqqaytath-thawbal-abyada minad-danasi, wa abad-danasi Darhu daran khairan min darihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zawjan khairan min zawjihi, wa adkhilhul-jannata, wa a'idh-hu min 'adhabil- qabri, wa min 'adhabin-nar [jika orang mati adalah seorang wanita, seseorang harus mengubah akhir kata-kata tertentu dalam permohonan ini dari hu menjadi ha] (Ya Allah! Ampunilah dia, berikanlah rahmat kepadanya, ampunilah dia, berikan dia perbekalan yang mulia dan buatlah kuburnya luas, basuhlah dia dengan air, salju dan hujan es, bersihkan dia dari dosa seperti Engkau telah menyucikan pakaian putih dari kotoran, berikan dia tempat tinggal yang lebih baik di tempat yang sekarang, dan keluarga yang lebih baik sebagai ganti istrinya yang sekarang; masukkan dia ke surga dan lindungi dari ujian. kubur dan azab di neraka.” (Setelah mendengar permohonan Rasulullah (ﷺ) ini, Abu' Abdurrahman 'Auf bin Malik -raḍiyallāhu 'anhu- berkata: Saya berharap saya adalah orang mati itu. [Muslim].