وعن عائشة رضي الله عنها، قالت‏:‏ كان النبي صلى الله عليه وسلم ، يقوم من الليل حتى تتفطر قدماه، فقلت له‏:‏ لم تصنع هذا يا رسول الله، وقد غفر لك ما تقدم من ذنبك وما تأخر‏؟‏ قال‏:‏ ‏"‏أفلا أكون عبدًا شكورًا‏"‏‏.‏ ‏(‏‏(‏متفق عليه وعن المغيرة بن شعبة نحوه، متفق عليه‏)‏‏)‏‏.‏
Terjemahan
Hudhaifah -raḍiyallāhu 'anhu-

Saya melakukan shalat dengan Nabi (ﷺ) suatu malam, dan dia mulai membaca Surat Al-Baqarah. Saya pikir dia akan pergi dalam Ruku (postur membungkuk dalam shalat) pada akhir seratus ayat, tetapi dia melanjutkan (membaca); dan saya pikir dia mungkin akan membaca (surah ini) di seluruh raka'at (shalat), tetapi dia melanjutkan pembacaan; saya pikir dia mungkin akan tunduk pada penyelesaian (surah ini). Dia (ﷺ) kemudian mulai membaca Surah An-Nisa' yang diikuti dengan Surat Al-Imran. Dia membacanya dengan santai. Ketika dia membacakan ayat yang menyebutkan tasbih, dia akan mengatakan Subhan Allah dan ketika dia membacakan ayat yang menceritakan bagaimana caranya diminta, Rasulullah (ﷺ) kemudian akan meminta kepadanya; dan ketika dia (ﷺ) membacakan ayat yang meminta seseorang untuk mencari perlindungan Allah, dia akan meminta perlindungan dari Allah. Kemudian dia membungkuk dan berkata, “Subhana Rabbiyal-Azim (Rubbiku yang Agung bebas dari ketidaksempurnaan)”; membungkuknya hampir sama dengan waktu berdiri (dan kemudian kembali ke posisi berdiri setelah Ruku) dia akan berkata, “Sami'Allahu liman hamidah, Rabbana lakal-hamd (Allah mendengarkan orang yang memuji-Nya. Terpuji bagi-Mu, wahai Tuan Kami!) ,” dan dia kemudian akan berdiri sekitar waktu yang sama seperti yang dia habiskan untuk membungkuk. Dia kemudian akan bersujud dan berkata, “Subhana Rabbiyal-a'la (Rubbiku Yang Maha Tinggi bebas dari ketidaksempurnaan),” dan sujudnya berlangsung hampir sama dengan durasinya (Qiyam). [Muslim].