وأما الأحاديث فالأول‏:‏ عن أبي هريرة رضي الله عنه، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏"‏ أعذر الله إلى امرئ أخر أجله حتى بلغ ستين سنة‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه البخاري‏)‏‏)‏‏.‏
Terjemahan
Ibnu Abbas -raḍiyallāhu 'anhu- berkata

'Umar -raḍiyallāhu 'anhu- biasa membuatku duduk bersama para lelaki tua bangsawan yang telah berpartisipasi dalam pertempuran Badar. Beberapa di antara mereka tidak menyukainya dan berkata kepada 'Umar: “Mengapa kamu membawa anak laki-laki ini untuk duduk bersama kami padahal kami memiliki anak-anak seperti dia?” 'Umar menjawab: “Karena status yang dimilikinya, yang sudah Anda ketahui (yaitu, milik sumber pengetahuan dan rumah Nabi (ﷺ)).” Suatu hari, 'Umar memanggil saya dan mendudukkan saya di kumpulan orang-orang itu; dan saya pikir dia memanggil saya hanya untuk menunjukkan kepada mereka (pengetahuan agama saya). 'Umar kemudian menanyai mereka (di hadapan-Ku). “Bagaimana Anda menafsirkan ayat Allah: 'Apabila datanglah pertolongan Allah (kepada Anda, wahai Muhammad (ﷺ) melawan musuh-musuhmu) dan penaklukan (Mekah)?” Seseorang berkata bahwa ketika pertolongan Allah dan penaklukan (Mekah) datang kepada kami, kami dipanggil untuk merayakan pujian Allah dan memohon ampun kepada-Nya. Beberapa yang lain tetap diam dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Kemudian Umar bertanya kepadaku: “Ibnu Abbas! Apakah kamu mengatakan hal yang sama.” Saya menjawab: “Tidak”. Dia berkata: “Lalu apa yang kamu katakan?” Saya menjawab: “Itulah tanda kematian Nabi yang telah diberitahukan kepadanya. Allah Ta'ala berfirman: “Apabila datanglah pertolongan Allah untuk melawan musuh-musuhmu dan penaklukan (Mekah). Maka beritahukanlah jauhnya rubbmu dari segala ketidaksempurnaan dan mintalah ampun kepada-Nya. ﷺ Sesungguhnya Dialah yang menerima taubat dan mengampuni” .Pada saat itu Umar -raḍiyallāhu 'anhu- berkata: “Aku tidak tahu apa-apa tentang hal itu selain apa yang kamu katakan.” [Al-Bukhari]