وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال‏:‏ سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول‏:‏ ‏"‏والله إني لأستغفر الله وأتوب إليه في اليوم أكثر من سبعين مرة ‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه البخاري‏)‏‏)‏‏.‏
Salin
Abu Sa'id Al-Khudri -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW bersabda: “Ada seorang dari suatu bangsa sebelum kamu yang membunuh sembilan puluh sembilan orang dan kemudian bertanya tentang orang yang paling terpelajar di bumi. ﷺ Dia diarahkan kepada seorang biksu. Dia datang kepadanya dan mengatakan kepadanya bahwa dia telah membunuh sembilan puluh sembilan orang dan bertanya kepadanya apakah ada kesempatan untuk menerima pertobatannya. Dia menjawab negatif dan pria itu membunuhnya juga menyelesaikan seratus. Dia kemudian bertanya tentang orang yang paling terpelajar di bumi. Dia diarahkan kepada seorang sarjana. Dia mengatakan kepadanya bahwa dia telah membunuh seratus orang dan bertanya apakah ada kesempatan untuk menerima pertobatannya. Dia menjawab dengan tegas dan bertanya, “Siapakah yang berdiri di antara kamu dan pertobatan? Pergilah ke negeri itu dan itu, di sana (kamu akan menemukan) orang-orang yang berdoa dan menyembah Allah, bergabunglah dengan mereka dalam ibadah, dan janganlah kamu kembali ke negerimu karena itu adalah tempat yang jahat. Maka dia pergi dan hampir tidak menempuh setengah jarak ketika kematian menimpa dia. Dan terjadilah perselisihan antara malaikat rahmat dan malaikat-malaikat siksa. Malaikat-malaikat rahmat memohon, “Orang ini datang dengan hati yang bertaubat kepada Allah,” dan para malaikat siksa berkata, “Dia tidak pernah berbuat baik dalam hidupnya.” Kemudian muncul malaikat lain dalam bentuk manusia dan para malaikat yang bersaing setuju untuk menjadikannya penengah di antara mereka. Dia berkata, “Ukurlah jarak antara kedua negeri itu. Dia akan dianggap sebagai milik negeri yang lebih dekat dengannya.” Mereka mengukur dan menemukannya lebih dekat ke tanah (tanah kesalehan) ke mana dia ingin pergi, dan dengan demikian malaikat rahmat mengumpulkan jiwanya”. (Al-Bukhari dan Muslim)