وعن أبي مالك الحارث بن عاصم الأشعري رضي الله عنه قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ‏:‏ ‏"‏الطهور شطر الإيمان، والحمد لله تملأ الميزان، وسبحان الله والحمد لله تملآن -أو تملأ- ما بين السماوات والأرض، والصلاة نور، والصدقة برهان، والصبر ضياء، والقرآن حجة لك أو عليك‏.‏ كل الناس يغدو، فبائع نفسه فمعتقها، أو موبقها‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏
Salin
Usamah bin Zaid -raḍiyallāhu 'anhu- riwayatkan

Putri Nabi (ﷺ) memanggilnya ketika anaknya sedang sekarat, tetapi Nabi (ﷺ) mengembalikan rasul itu dan mengirimkan ucapan selamat kepadanya dengan mengatakan, “Apa yang Allah ambil atau berikan, adalah milik-Nya, dan segala sesuatu yang bersama-Nya memiliki jangka waktu yang terbatas (di dunia), maka dia harus sabar dan mengantisipasi pahala Allah.” Dia kembali memanggilnya untuk memberitahunya demi Allah yang akan datang. Rasulullah Sa'd bin Ubadah, Mu'adh bin Jabal, Ubayy bin Ka'b, Zaid bin Thabit dan beberapa pria lainnya pergi menemuinya. Anak itu diangkat ke Rasulullah sementara nafasnya terganggu di dadanya. Melihat hal itu, mata Nabi (ﷺ) mengalir dengan air mata. Sa'd berkata, “Wahai Rasulullah! Apa ini?” Dia menjawab, “Ini adalah belas kasihan yang Allah tempatkan di hati hamba-hamba-Nya, Allah Maha Penyayang hanya kepada orang-orang di antara hamba-hamba-Nya yang berbelas kasihan (kepada orang lain).” Versi lain mengatakan: Rasulullah (ﷺ) berkata, “Allah menunjukkan belas kasihan hanya kepada hamba-hamba-Nya yang berbelas kasihan”. (Al-Bukhari dan Muslim).