وعن أبي مسعود عقبة بن عمرو البدري الأنصاري رضي الله عنه قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ‏:‏ ‏"‏يؤم القوم أقرؤهم لكتاب الله، فإن كانوا في القراءة سواء، فأعلمهم بالسنة، فإن كانوا في السنة سواء، فأقدمهم هجرة، فإن كانوا في الهجرة سواء، فأقدمهم سنًا، ولا يؤمن الرجل الرجل في سلطانه، ولا يقعد في بيته على تكرمته إلا بإذنه‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏ وفي رواية له‏:‏ ‏"‏فأقدمهم سلمًا‏"‏ بدل ‏"‏سنًا‏"‏ ‏:‏ أو إسلامًا‏.‏ وفي رواية‏:‏ يؤم القوم أقرؤهم لكتاب الله، وأقدمهم قراءة، فإن كانت قراءتهم فيؤمهم أقدمهم هجرة، فإن كانوا في الهجرة سواء، فليؤمهم أكبرهم سنًا‏"‏‏.‏
Salin
Ibnu Abbas -raḍiyallāhu 'anhu-

'Uyainah bin Hisn datang ke Madinah dan tinggal bersama keponakannya Al-Hurr bin Qais yang termasuk di antara mereka yang dekat dengan 'Umar -raḍiyallāhu 'anhu 'anhu- dan memiliki akses ke dewan. Para ilmuwan, apakah mereka tua atau muda, memiliki hak istimewa untuk bergabung dengan dewan dan dia biasa berkonsultasi dengan mereka. 'Uyainah berkata kepada Al-Hurr: “Keponakanku terkasih, kamu memiliki akses ke Pemimpin Orang-orang Beriman. Maukah kamu meminta izin bagiku untuk duduk bersamanya?” Al-Hurr meminta 'Umar dan dia memberikan izin. Ketika 'Uyainah datang ke hadapan 'Umar, dia berkata kepadanya: “Wahai putra Al-Khattab, kamu tidak memberi banyak kepada kami dan tidak berbuat adil kepada kami.” Umar -raḍiyallāhu 'anhu- marah dan hendak memukulinya ketika Al-Hurr berkata: “Wahai Pemimpin orang-orang Mukmin, Allah telah berfirman kepada Nabi (ﷺ): 'Tunjukkanlah ampunilah, perintahkan yang baik, dan berpalinglah dari orang-orang yang bodoh (yaitu, jangan menghukum mereka), [yaitu, 'Uyainah] (7:199). Ini adalah salah satu dari orang-orang yang tidak tahu apa-apa.” Demi Allah! Ketika al-Hurr membacakan ini, 'Umar menjadi tidak bergerak di kursinya. Dia selalu berpegang teguh pada Kitab Allah. [Al-Bukhari]