Saya pernah memasuki masjid di Damaskus. Saya kebetulan melihat seorang pemuda yang memiliki gigi cerah (yaitu, dia selalu terlihat tersenyum). Sejumlah orang berkumpul di sekelilingnya. Apabila mereka berselisih tentang sesuatu, mereka akan merujuk kepadanya dan bertindak atas nasihatnya. Saya bertanya siapa dia dan saya diberitahu bahwa dia adalah Mu'adh bin Jabal -raḍiyallāhu 'anhu- Keesokan harinya saya bergegas ke masjid, tetapi menemukan bahwa dia telah tiba sebelum saya dan sibuk melakukan shalat. Saya menunggu sampai dia selesai, dan kemudian pergi kepadanya dari depan, menyapa dia dengan Salam dan berkata kepadanya, “Demi Allah, saya mencintaimu.” Dia bertanya, “Demi Allah?” Saya menjawab, “Ya, demi Allah”. Dia bertanya lagi kepada saya, “Apakah itu demi Allah?” Saya menjawab, “Ya, itu demi Allah.” Kemudian dia memegang jubah saya, menarik saya kepada dirinya sendiri dan berkata, “Bersukacitalah! Aku mendengar Rasulullah (ﷺ) berkata, “Allah Ta'ala berfirman: Kasih-Ku adalah karena orang-orang yang saling mengasihi demi Aku, bertemu satu sama lain demi Aku, saling mengunjungi demi Aku dan menafkahkan sedekah demi Aku”. [Malik].