Kami menemani Rasulullah (ﷺ) dalam perjalanan. Kami berhenti di suatu tempat untuk beristirahat. Beberapa dari kami mulai mendirikan tenda mereka, yang lain mulai menggembalakan hewan mereka sementara yang lain terlibat dalam persaingan satu sama lain dalam memanah ketika seorang penyiar Rasulullah (ﷺ) mengumumkan bahwa orang-orang harus berkumpul untuk shalat. Kami berkumpul di sekitar Rasulullah dan dia (ﷺ)) berbicara kepada kami, berkata, “Setiap nabi sebelum saya berkewajiban untuk membimbing para pengikutnya kepada apa yang dia ketahui baik bagi mereka dan untuk memperingatkan hal jahat yang dia ketahui. Adapun umat ini, ia akan memiliki keadaan sehat dan dalam tahap awal keberadaannya; tetapi fase terakhir keberadaannya, akan dihadapkan pada cobaan dan dengan hal-hal yang tidak Anda kenali. Akan ada cobaan yang luar biasa, satu demi satu, dan kepada masing-masing orang mukmin akan berkata, “Itu saja”. Setiap kali ujian tiba, orang mukmin akan berkata: “Ini akan membawa kehancuran saya.” Apabila hal ini berlalu, malapetaka lain akan datang dan dia akan berkata: “Ini pasti akan menjadi kesudahanku.” Barangsiapa yang ingin dikeluarkan dari neraka (neraka) dan dimasukkan ke dalam surga, maka hendaklah ia mati dengan iman kepada Allah dan hari akhir, dan hendaklah ia memperlakukan orang lain seperti yang diinginkannya. Barangsiapa bersumpah setia kepada seorang imam, ia harus memberinya janji dalam ratifikasi dan ketulusan hatinya. Dia harus mematuhinya sebaik kemampuannya. Jika orang lain maju sebagai penggugat (padahal yang sudah diangkat), penggal kepala yang kedua.” [Muslim].