وعن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏"‏من كان يؤمن بالله واليوم الآخر، فليقل خيرًا، أو ليصمت‏"‏ ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏‏.‏ وهذا صريح أنه ينبغي أن لا يتكلم إلا إذا كان الكلام خيرًا، وهو الذي ظهرت مصلحته، ومتى شك في ظهور المصلحة، فلا يتكلم‏.‏
Salin
Mu'adh bin Jabal (semoga Allah ridha kepadanya) melaporkan

Saya bertanya kepada Rasulullah (ﷺ): "Beritahukan kepadaku tentang suatu perbuatan yang akan menyebabkan aku memasuki Jannah dan menjauhkanku dari Neraka." Dia (ﷺ) menjawab, "Kamu telah bertanya kepadaku tentang masalah yang sangat penting, tetapi itu mudah bagi orang yang baginya Allah membuatnya mudah." Dia menambahkan, "Sembahlah Allah, jangan bersekutukan dengan Dia dalam ibadah, mempersembahkan As-Salat (shalat), membayar Zakat, menjalankan Saum (puasa) selama Ramadhan dan menunaikan haji ke Rumah Allah, jika Anda mampu." Dia (ﷺ) selanjutnya berkata, "Tidakkah Aku akan membimbingmu ke pintu gerbang kebaikan? Puasa adalah layar (dari Neraka), amal memadamkan (yaitu, menghapus) dosa-dosa seperti air memadamkan api, dan berdiri dalam doa oleh seorang hamba Allah selama sepertiga bagian terakhir malam." Kemudian dia membaca: "Sisi-sisi mereka meninggalkan tempat tidur mereka, untuk memohon kepada Rabb mereka dalam ketakutan dan harapan, dan mereka menghabiskan (dalam amal di jalan Allah) dari apa yang telah Kami anugerahkan kepada mereka. Tidak ada orang yang tahu apa yang disembunyikan bagi mereka dari kegembiraan sebagai hadiah atas apa yang biasa mereka lakukan." (32:16-17) Lalu ia menambahkan, "Haruskah aku memberitahukan kepadamu tentang akar masalahnya, tiangnya dan titik tertingginya?" Saya menjawab: "Ya! Sesungguhnya, wahai Nabi Allah." Dia berkata, "Akar dari masalah ini (fondasi) adalah Islam, pilar (andalan) adalah) As-Salat (shalat) dan titik tertingginya adalah Jihad (berjuang di jalan Allah)." Kemudian dia bertanya, "Haruskah aku memberitahukan kepadamu tentang apa yang menyimpan semua ini?" Saya berkata: "Ya, wahai Rasulullah." Jadi dia memegang lidahnya dan berkata, "Jaga agar ini tetap terkendali." Saya bertanya: "Wahai Rasulullah! Haruskah kita benar-benar dipertanggungjawabkan atas apa yang kita bicarakan?" Dia menjawab, "Semoga ibumu kehilanganmu! Orang-orang akan dilemparkan ke neraka karena lidah mereka."