حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَهْلِ بْنِ عَسْكَرٍ، وَعَبْدُ اللهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، قَالا: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلالٍ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: نِعْمَ الإِدَامُ الْخَلُّ، قَالَ عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، فِي حَدِيثِهِ: نِعْمَ الإِدَامُ أَوِ الأُدْمُ الْخَلُّ.
Salin
Anas ibn Malik dijo
“Seorang penjahit mengundang Rasulullah (Allah memberkati dan memberinya kedamaian) untuk makanan yang telah dibuatnya, jadi saya pergi bersama Rasulullah -Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian- untuk makan itu. Dia mempersembahkan Rasulullah -Allah memberkati dan memberinya kedamaian- roti dan kaldu berisi labu dan daging tersentak. Kemudian saya melihat Nabi (Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian) mencari potongan-potongan labu di sekitar mangkuk, dan saya menyukai labu sejak saat itu.”