حَدَّثَنَا عَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ الدُّورِيُّ الْبَغْدَادِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ، عَنِ إِسْرَائِيلَ، عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ، عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ، قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، مُتَّكِئًا عَلَى وِسَادَةٍ عَلَى يَسَارِهِ.
Salin
'Abd ar-Rahman ibn Abi Bakra melaporkan bahwa ayahnya Abu Bakra berkata
Rasulullah berkata (Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian): “Haruskah aku memberitahukan kepadamu tentang dosa besar yang terbesar?” Mereka menjawab: “Ya, wahai Rasulullah!” Beliau berkata: “Persekutukan dengan Allah dan bantah terhadap orang tua.” Rasulullah -Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian- duduk, dan dia bersandar pada penyangga. Dia menambahkan: “... dan kesaksian palsu” atau: “ucapan palsu.” Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- terus berbicara sampai kami berkata: 'Andai saja dia diam! '