“Saya hadir ketika Ali -raḍiyallāhu 'anhu- membawa seekor binatang untuknya untuk ditunggangi. Ketika dia meletakkan kakinya di atas sanggurdi, dia berkata: “Dengan nama Allah [Bismillah],” dan ketika dia duduk di punggungnya, dia berkata: “Segala puji bagi Allah!” Kemudian dia berkata: “Maha Suci bagi Dia yang telah memberikan ini kepada kami, karena kami tidak akan setara dengan tugas [Subhanalladhi sakhkhara la-na hadha wa ma kunna la-hu muqrinin], dan kepada Tuhan kami pasti kami kembali [wa inna ila Rabbina la-munqalibun]. (Al-Qur'an; 43:13-14) Kemudian dia berkata: “Segala puji bagi Allah,” tiga kali, dan: “Allah Maha Besar,” tiga kali, kemudian: “Maha Suci bagi-Mu! Aku telah menganiaya diriku sendiri, maka ampunilah aku, karena tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” Kemudian dia tertawa, maka aku berkata kepadanya: “Apa yang membuatmu tertawa, wahai Panglima orang-orang Mukmin?” Dia berkata: “Saya melihat Rasulullah -Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian- melakukan seperti yang saya lakukan sekarang, setelah itu dia tertawa, jadi saya berkata: “Apa yang membuat Anda tertawa, wahai Rasulullah?” Nabi menjawab: “Sesungguhnya Tuhanmu mengagumi hamba-Nya ketika ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah dosa-dosaku, karena mengetahui bahwa tidak seorang pun kecuali Dia yang mengampuni dosa”.