حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا زَكَرِيَا بْنُ إِسْحَاقَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ‏:‏ مَكَثَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِمَكَّةَ ثَلاثَ عَشْرَةَ سَنَةً يُوحَى إِلَيْهِ، وَ بِالْمَدِينَةِ عَشْرًا، وَتُوُفِّيَ وَهُوَ ابْنُ ثَلاثٍ وَسِتِّينَ‏.‏
Salin
Anas ibn Malik dijo

“Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tidak terlalu tinggi atau pendek. Kulitnya tidak putih pucat, atau kecoklatan, dan rambutnya tidak keriting, atau kurus. Allah mengutus dia (untuk menjadi Rasul-Nya) pada akhir empat puluh tahun kehidupannya, maka dia tinggal di Mekah selama sepuluh tahun dan di Madinah selama sepuluh tahun, dan Allah membawanya kepada diri-Nya pada akhir enam puluh tahun, dengan kurang dari dua puluh rambut putih di kepala dan janggutnya.