حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ عَلِيٍّ الْمُقَدَّمِيُّ، قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ سِمَاكٍ، عَنْ أَبِي الرَّبِيعِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَبَسَطْتُ ثَوْبِي عِنْدَهُ ثُمَّ أَخَذَهُ فَجَمَعَهُ عَلَى قَلْبِي فَمَا نَسِيتُ بَعْدَهُ حَدِيثًا ‏.‏ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ ‏.‏
Terjemahan
Narasi 'Abdullah bin Rafi'

“Saya berkata kepada Abu Hurairah: 'Mengapa Anda diberi Kunyah Abu Hurairah? ' Dia berkata: “Apakah kamu tidak takut kepada-Ku?” Beliau menjawab: “Sesungguhnya aku sangat kagum kepadamu. Dia berkata: “Aku memelihara domba-domba kaumku, dan aku punya anak kucing kecil; jadi aku biasa menempatkannya di pohon pada malam hari, dan pada siang hari aku akan membawanya bersamaku dan bermain dengannya. Maka mereka menamai aku Abu Hurairah.”