حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ يَحْيَى بْنُ خَلَفٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُثْمَانَ بْنِ خُثَيْمٍ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرٍ، قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْرَقَتْنَا نِبَالُ ثَقِيفٍ فَادْعُ اللَّهَ عَلَيْهِمْ ‏.‏ قَالَ ‏"‏ اللَّهُمَّ اهْدِ ثَقِيفًا ‏"‏ ‏.‏ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ ‏.‏
Terjemahan
Narasi dari Abu Hurairah

bahwa seorang Badui memberikan seekor unta betina muda sebagai hadiah kepada Rasulullah (ﷺ), jadi dia pada gilirannya memberinya enam unta betina muda. Tetapi dia tidak puas dengan itu, jadi ketika berita itu sampai kepada Nabi (ﷺ), dia memuji Allah, dan mengucapkan terima kasih kepada-Nya, lalu berkata: “Memang dia memberi saya seekor unta sebagai hadiah, jadi saya membalasnya dengan enam unta betina muda, namun dia menjadi marah. Jadi saya memutuskan bahwa saya tidak akan menerima hadiah kecuali dari seorang Quraishi, atau Ansari, atau Dawsi. '”