حَدَّثَنَا سَلَمَةُ بْنُ شَبِيبٍ، وَالْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْخَلاَّلُ، وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ، وَغَيْرُ، وَاحِدٍ، وَاللَّفْظُ، لِلْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ قَالُوا حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ، أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ، يَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا طَلْحَةَ، يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ " لاَ تَدْخُلُ الْمَلاَئِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلاَ صُورَةُ تَمَاثِيلَ " . قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ .
Salin
Narasi dari Abu Hurairah
Rasulullah SAW bersabda: “Jibril datang kepadaku dan berkata: “Sesungguhnya aku datang kepadamu tadi malam, dan tidak ada yang menghalangiku untuk masuk ke rumah tempat kamu berada, kecuali ada gambar laki-laki di pintu rumah, dan ada tirai dengan bayangan di atasnya, dan ada seekor anjing-kucing di rumah. ﷺ Jadi pergilah dan potong kepala patung yang ada di pintu sehingga menjadi seperti tunggul pohon, dan pergilah dan potong layar dan buatlah dua bantalan lemparan untuk didudukkan, dan pergilah dan keluarkan anjingnya.” Maka Rasulullah (ﷺ) melakukannya, dan anjingnya adalah anak kucing milik Al-Husain atau Al-Hasan yang berada di bawah miliknya, jadi dia memerintahkannya untuk mengusirnya.