حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُوسَى الْفَزَارِيُّ، وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ الْمَعْنَى، وَاحِدٌ، قَالاَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي الزِّنَادِ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَضَعُ لِحَسَّانَ مِنْبَرًا فِي الْمَسْجِدِ يَقُومُ عَلَيْهِ قَائِمًا يُفَاخِرُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم - أَوْ قَالَ يُنَافِحُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم - وَيَقُولُ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " إِنَّ اللَّهَ يُؤَيِّدُ حَسَّانَ بِرُوحِ الْقُدُسِ مَا يُفَاخِرُ أَوْ يُنَافِحُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " .
Terjemahan
Narasi Anas
bahwa Nabi (ﷺ) memasuki Mekah selama 'Umratil-Qadah dan 'Abdullah bin Rawahah sedang berjalan di depannya membaca ayat-ayat puisi.” Hai suku-suku orang-orang yang tidak percaya, jauhlah dari jalannya, hari ini kami akan memukul kepadamu tentang wahyu yang diwahyukan itu; suatu serangan yang mencabut kepala dari bahu dan membuat teman itu tidak peduli terhadap sahabatnya.” Umar berkata kepadanya: “Wahai Ibnu Rawahah! Di hadapan Rasulullah (ﷺ), dan di tempat suci Allah kamu mengucapkan puisi?” Rasulullah SAW (ﷺ) berkata: “Tinggalkan dia wahai Umar! Karena itu lebih cepat bagi mereka daripada panah hujan.”