حَدَّثَنَا هَنَّادٌ، حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ، أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ التَّيْمِيُّ، عَنْ أَبِي عُثْمَانَ، عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ نَهَى عَنْ تَلَقِّي الْبُيُوعِ ‏.‏ قَالَ وَفِي الْبَابِ عَنْ عَلِيٍّ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَأَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ وَابْنِ عُمَرَ وَرَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ‏.‏
Salin
Narasi dari Abu Hurairah

“Nabi (ﷺ) melarang bertemu barang yang dibawa (ke pasar). Jika seseorang bertemu dengan mereka dan membelinya, maka pemilik barang mempertahankan opsi ketika dia mencapai pasar.”

[Abu 'Isa berkata:] Hadis ini adalah narasi Hasan Gharib dari Ayyub (seorang narator). Hadis jika Ibnu Mas'ud adalah Hadis Hasan Sahih. Ada orang-orang di antara orang-orang berpengetahuan yang tidak suka bertemu dengan pemilik barang, mengatakan bahwa itu adalah jenis penipuan. Ini adalah pandangan ash-Syafi'i, dan yang lainnya di antara sahabat-sahabat kami.