حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ الضَّبِّيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ، حَدَّثَنَا أَيُّوبُ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، رضى الله عنهما أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " لَيْسَ لَنَا مَثَلُ السَّوْءِ الْعَائِدُ فِي هِبَتِهِ كَالْكَلْبِ يَعُودُ فِي قَيْئِهِ " . قَالَ وَفِي الْبَابِ عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ " لاَ يَحِلُّ لأَحَدٍ أَنْ يُعْطِيَ عَطِيَّةً فَيَرْجِعَ فِيهَا إِلاَّ الْوَالِدَ فِيمَا يُعْطِي وَلَدَهُ " .
Salin
Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas
Rasulullah SAW (ﷺ) berkata: “Contoh kami bukanlah contoh yang buruk: Orang yang mengambil kembali hadiahnya seperti anjingnya yang mengambil kembali muntahannya.”
[Dia berkata:] Tentang topik ini, ada narasi dari Ibnu Umar dari Nabi (ﷺ) bahwa dia berkata: “Tidak halal bagi siapa pun yang telah memberikan hadiah untuk mengambilnya kembali, kecuali seorang ayah yang memberikan sesuatu kepada anaknya.”