حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ، حَدَّثَنَا رِشْدِينُ بْنُ سَعْدٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ دَرَّاجٍ، عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي قَوْلِهِ‏:‏ ‏(‏كَالْمُهْلِ ‏)‏ قَالَ ‏"‏ كَعَكَرِ الزَّيْتِ فَإِذَا قَرَّبَهُ إِلَى وَجْهِهِ سَقَطَتْ فَرْوَةُ وَجْهِهِ فِيهِ ‏"‏ ‏.‏ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ لاَ نَعْرِفُهُ إِلاَّ مِنْ حَدِيثِ رِشْدِينَ بْنِ سَعْدٍ ‏.‏ وَرِشْدِينُ قَدْ تُكُلِّمَ فِيهِ مِنْ قِبَلِ حِفْظِهِ ‏.‏
Salin
Abu Umamah menceritakan tentang pernyataannya (Allah)

“Dia akan diberi air Sadid untuk diminum, dia akan menelannya...” Nabi (s.a.w) berkata: “Itu akan dibawa ke mulutnya dan dia tidak suka, jadi setiap kali dibawa lebih dekat kepadanya itu akan melelehkan wajahnya dan kulit kepalanya akan jatuh ke dalamnya. Kemudian setiap kali dia minum darinya, perutnya akan terputus sampai keluar dari duburnya. Allah Ta'ala berfirman: “Dan mereka akan diberi air dari Hamimto minum sedemikian rupa sehingga membusuk perut mereka...” dan Dia berkata: “Dan jika mereka meminta minum, mereka akan diberi air dari Muhl yang melelehkan wajah, minuman yang paling buruk...”