حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ، حَدَّثَنَا رِشْدِينُ بْنُ سَعْدٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ دَرَّاجٍ، عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي قَوْلِهِ: (كَالْمُهْلِ ) قَالَ " كَعَكَرِ الزَّيْتِ فَإِذَا قَرَّبَهُ إِلَى وَجْهِهِ سَقَطَتْ فَرْوَةُ وَجْهِهِ فِيهِ " . قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ لاَ نَعْرِفُهُ إِلاَّ مِنْ حَدِيثِ رِشْدِينَ بْنِ سَعْدٍ . وَرِشْدِينُ قَدْ تُكُلِّمَ فِيهِ مِنْ قِبَلِ حِفْظِهِ .
Terjemahan
Abu Sa'id Al-Khudri menceritakan bahwa
Kal Muhl, Rasulullah SAW berkata: “Seperti minyak mendidih, sehingga setiap kali dibawa mendekatinya kulit wajahnya jatuh ke dalamnya.” Dan juga dengan rantai ini, dari Nabi SAW, bahwa dia berkata: “Jika seember Gsasaq dicurahkan di dunia, orang-orang di dunia akan membusuk. (Da'if) Dan pernyataannya: “Kithaf tiap-tiap tembok” adalah ketebalannya.