حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، عَنْ قَتَادَةَ، حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ مَا مِنْ أَحَدٍ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ يَسُرُّهُ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا غَيْرُ الشَّهِيدِ فَإِنَّهُ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا يَقُولُ حَتَّى أُقْتَلَ عَشْرَ مَرَّاتٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مِمَّا يَرَى مِمَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ مِنَ الْكَرَامَةِ ‏"‏ ‏.‏ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ ‏.‏
Terjemahan
Narasi Al-Miqdam bin Ma'diykarib

Bahwa Rasulullah (ﷺ) berkata: “Ada enam hal di sisi Allah untuk syahid. Dia diampuni dengan aliran darah pertama (dia menderita), dia ditunjukkan tempatnya di surga, dia dilindungi dari hukuman di dalam kubur, diamankan dari teror terbesar, mahkota martabat diletakkan di atas kepalanya - dan permata itu lebih baik dari dunia dan apa yang ada di dalamnya - dia menikah dengan tujuh puluh dua istri bersama Al-Huril-'Ayn dari Surga, dan dia dapat menengahi tujuh puluh saudara dekatnya.”

[Abu 'Isa berkata:] Hadis ini adalah Hasan Sahih.